Wednesday, September 3, 2008
Sahurku Telat ( Sendiri Tanpa Kekasih )
"setia waktuku"
Ku terbangun dengan penuh kegugupan
Hinggaku telat mempersiapkan sahur
Kemana kau pergi wahai kasih
Aku merindukan suara kamu dari telepon
Dulu, kau selalu berikan isyarat untuku
Walau hanya lewat telepon
Setiap pagiku kau selalu bangunkan aku
Dan mengucap satu kata terpenting
"sayang sudah waktunya sahur"
tapi kini ku hanya bisa menangis bila mengingat itu
kau telah pergi entah kemana
aku akan selalu telat bersemangat tanpamu
Dalam pikirku
Hambaku telah hilang...
Mencari jawaban pun kutak sanggup lagi..
Kalut dan derita saja slalu dicicipi..
Kuharus berperang lagi melawan dunia..
Yang semakin kusam dan kejam menusukku..
Aku berlari..tapi slalu terjatuh..
Sepi ini, buatku menangis...
Dan menantikan dia slalu yang aku cintai..
Pagiku yang selalu sendiri tanpa telepon yang bunyi
Untuk kudengar sebagai tanda ku harus terbangun
Sangat sepi hariku
Penuh tetes air mata saat terbangun dari tidurku
Ku terbangun dengan penuh kegugupan
Hinggaku telat mempersiapkan sahur
Kemana kau pergi wahai kasih
Aku merindukan suara kamu dari telepon
Dulu, kau selalu berikan isyarat untuku
Walau hanya lewat telepon
Setiap pagiku kau selalu bangunkan aku
Dan mengucap satu kata terpenting
"sayang sudah waktunya sahur"
tapi kini ku hanya bisa menangis bila mengingat itu
kau telah pergi entah kemana
aku akan selalu telat bersemangat tanpamu
Dalam pikirku
Hambaku telah hilang...
Mencari jawaban pun kutak sanggup lagi..
Kalut dan derita saja slalu dicicipi..
Kuharus berperang lagi melawan dunia..
Yang semakin kusam dan kejam menusukku..
Aku berlari..tapi slalu terjatuh..
Sepi ini, buatku menangis...
Dan menantikan dia slalu yang aku cintai..
Pagiku yang selalu sendiri tanpa telepon yang bunyi
Untuk kudengar sebagai tanda ku harus terbangun
Sangat sepi hariku
Penuh tetes air mata saat terbangun dari tidurku
Subscribe to:
Posts (Atom)