Monday, August 25, 2008
Cinta Abadi (Rindu)
"setia waktuku"
Telah ku tulis cerita cinta kita
Saat kau membacanya
Kau pun akan tau
Betapa aku sangat mencintaimu
Entah di mana adamu
Saat mentari menyambut pagi
Aku hanya tau
Kau selalu menjadi yang terbaik di hatiku
Pagiku dulu dan kini tak ada bedanya
Ada namamu yang ku sebut
Ketika mataku terbuka menyongsong matahari
Aku tak pernah bosan
Menggantungkan rindu ini pada ribuan pagi
Yang selalu hadir
Saat aku bangun dari mimpi
Biarkan saja rinduku melimpah untukmu
Semuanya punya makna untukmu
Jauh di lepas pantai perahu cintaku
Mengarungi samudera
Menembus topan dan angina beliung
Berlayar pasti menuju dirimu
Jangan ada cinta yang lain
Sebab cintaku padamu adalah abadi
Sebab cintaku padamu tak kan terbandingkan
Telah ku tulis cerita cinta kita
Saat kau membacanya
Kau pun akan tau
Betapa aku sangat mencintaimu
Entah di mana adamu
Saat mentari menyambut pagi
Aku hanya tau
Kau selalu menjadi yang terbaik di hatiku
Pagiku dulu dan kini tak ada bedanya
Ada namamu yang ku sebut
Ketika mataku terbuka menyongsong matahari
Aku tak pernah bosan
Menggantungkan rindu ini pada ribuan pagi
Yang selalu hadir
Saat aku bangun dari mimpi
Biarkan saja rinduku melimpah untukmu
Semuanya punya makna untukmu
Jauh di lepas pantai perahu cintaku
Mengarungi samudera
Menembus topan dan angina beliung
Berlayar pasti menuju dirimu
Jangan ada cinta yang lain
Sebab cintaku padamu adalah abadi
Sebab cintaku padamu tak kan terbandingkan
Berpisah
"setia waktuku"
Bila kita tak bisa bersama
Karena status yang beda
Adakah cara untuk menyatukannya
Diriku tak kan sanggup menerima
Andai kita harus berpisah
Kalau ingat dirimu
Ingin rasanya aku berlari
Sejauh tenagaku mampu menempuh
‘Kan ku cari cara
Agar bisa terus di sampingmu
Pasti ada saatnya kita bisa bersama
Seperti yang diharapkan
Aku terus yakin pada cintaku
Juga pada perjuanganmu
Mencapai hidup bahagia
Seandainya memang tak bisa bersama
Apa yang kan terjadi padaku, pada kita
Kau pun tau aku mencintaimu
Dan aku tau kau mencintaiku
Oh.. bagaimana?
Bila kita tak bisa bersama
Karena status yang beda
Adakah cara untuk menyatukannya
Diriku tak kan sanggup menerima
Andai kita harus berpisah
Kalau ingat dirimu
Ingin rasanya aku berlari
Sejauh tenagaku mampu menempuh
‘Kan ku cari cara
Agar bisa terus di sampingmu
Pasti ada saatnya kita bisa bersama
Seperti yang diharapkan
Aku terus yakin pada cintaku
Juga pada perjuanganmu
Mencapai hidup bahagia
Seandainya memang tak bisa bersama
Apa yang kan terjadi padaku, pada kita
Kau pun tau aku mencintaimu
Dan aku tau kau mencintaiku
Oh.. bagaimana?
Setia Menunggu
"setia waktuku"
Cinta adalah anugerah yang indah
Dari yang Maha Kuasa
Dan kaulah Sang Dewi Cinta
Utusan ‘tuk bahagiakan aku
Pertama kali aku melihatmu
Hatiku tergetar tak menentu
Ternyata aku
Jatuh cinta padamu
Rindu adalah rasa yang terindah
Namun ku tersiksa karnanya
Bila ku pejamkan mata
Terbayang senyummu yang lugu
Kau sering buatku tertawa
Bahagia dengan cintamu
Saat kau tak di sini
Aku pun merindukanmu
Cinta.. yang buat ku rindu
Entah sampai kapan harus menunggu
Rindu.. yang buat ku mencinta
Bila sampai mati harus menunggu
Aku rela..
Saat kau pergi
Hujan turun ke bumi
Mengiringi langkahmu
Meninggalkan aku
Kau ingin aku menunggu
Sampai kau kembali
Dengan sabar dan rela
Demi sumpah cinta setia
Yang pernah kita ucapkan
Cinta adalah anugerah yang indah
Dari yang Maha Kuasa
Dan kaulah Sang Dewi Cinta
Utusan ‘tuk bahagiakan aku
Pertama kali aku melihatmu
Hatiku tergetar tak menentu
Ternyata aku
Jatuh cinta padamu
Rindu adalah rasa yang terindah
Namun ku tersiksa karnanya
Bila ku pejamkan mata
Terbayang senyummu yang lugu
Kau sering buatku tertawa
Bahagia dengan cintamu
Saat kau tak di sini
Aku pun merindukanmu
Cinta.. yang buat ku rindu
Entah sampai kapan harus menunggu
Rindu.. yang buat ku mencinta
Bila sampai mati harus menunggu
Aku rela..
Saat kau pergi
Hujan turun ke bumi
Mengiringi langkahmu
Meninggalkan aku
Kau ingin aku menunggu
Sampai kau kembali
Dengan sabar dan rela
Demi sumpah cinta setia
Yang pernah kita ucapkan
Datang Bersama Keiklasan
"setia waktuku"
tali yang cumalah sejengkal
tidak dapatku ulurkan kepadmu
cukuplah sekedar kubertanya
salahkah aku memikirkannya
dikala kau dilanda duka
aku datang bersama keikhlasan
bukan terselit niat serong padamu
balasannya juga kutrima
dosapun akan berlipat ganda
jikatersalah pembawakan
banyak sudah
yang aku [erhatikan
adfa yg tersembunyi
disebalik janji
dan dimana
adanya kemnaisan
disitulah ramai yang bertandang
lukamu lukaku juga
terhiris tak nampak mata
sedihmu sedihku juga
menusuk dalam jiwa
lukamu lukaku juga
tak sanggup kumelihatnya
pedihmu pedihku juga
biarlah ku bersama
sejarah yang sering mengganggu
biar berlsalu
tak usalah dikenang
tali yang cumalah sejengkal
tidak dapatku ulurkan kepadmu
cukuplah sekedar kubertanya
salahkah aku memikirkannya
dikala kau dilanda duka
aku datang bersama keikhlasan
bukan terselit niat serong padamu
balasannya juga kutrima
dosapun akan berlipat ganda
jikatersalah pembawakan
banyak sudah
yang aku [erhatikan
adfa yg tersembunyi
disebalik janji
dan dimana
adanya kemnaisan
disitulah ramai yang bertandang
lukamu lukaku juga
terhiris tak nampak mata
sedihmu sedihku juga
menusuk dalam jiwa
lukamu lukaku juga
tak sanggup kumelihatnya
pedihmu pedihku juga
biarlah ku bersama
sejarah yang sering mengganggu
biar berlsalu
tak usalah dikenang
Kembalilah
"setia waktuku"
dalam resah tetes hujan melenyapkan
tawa riang yang berharga bersamamu
sesalanku kini tiada berguna
apa aku yang termampu hanya berdo`a
diwajahmu berkaca seri kecewa
mengapa tak ku hiraukan dan sadari
tersentaku kini kehilanganmu
tak kala kau masih lagi kucintai
kau pergi juga demi pengobat hatimu
lari dari perbuatanku..menyakitkan
tak mungki dapatku sembunyikan kesepian
kini takdir yg menentukan kuterima balasan
rindu sampaikanlah bisik hati ini
disanubarinya cintaku yang bertahta
bukakan hatinya lembutkanlah jiwa
kembalilah padaku selamanya
dalam resah tetes hujan melenyapkan
tawa riang yang berharga bersamamu
sesalanku kini tiada berguna
apa aku yang termampu hanya berdo`a
diwajahmu berkaca seri kecewa
mengapa tak ku hiraukan dan sadari
tersentaku kini kehilanganmu
tak kala kau masih lagi kucintai
kau pergi juga demi pengobat hatimu
lari dari perbuatanku..menyakitkan
tak mungki dapatku sembunyikan kesepian
kini takdir yg menentukan kuterima balasan
rindu sampaikanlah bisik hati ini
disanubarinya cintaku yang bertahta
bukakan hatinya lembutkanlah jiwa
kembalilah padaku selamanya
Andai Kau Ada Di Sini
"setia waktuku"
Kasih..
Jika kau ada di sini..
Aku ingin bercerita denganmu..
Tentang suka dan duka..
Tentang asa dan rasa..
Saat-saat indah ini bersamamu..
Kuingin kita menyatu..
Dalam kata dan rasa..
Yang tak mungkin dapat terpisahkan..
Karena kutau engkau cinta..
Dan kusadari kuamat cinta..
Karena tanpamu apalah daya..
Jika kau ada di sini..
Izinkanlah kukecup wajahmu..
Agar rindu ini terobati..
Dan pelukku slalu padamu..
Hingga hilang semua gundahku...
Kau kan bahagia bila di sisiku...
Oh..seandainya..
Seandainya saja kau di sini..
Kau kan kulayani layaknya ratu..
Kan kupuja engkau dan kusayangi...
Bisakah aku bayangkan kau hilang??
Tak satupun terpikirkan demikian..
Hanya harap satu hal ini..
Menunggumu hingga kau ada di sini.
Kasih..
Jika kau ada di sini..
Aku ingin bercerita denganmu..
Tentang suka dan duka..
Tentang asa dan rasa..
Saat-saat indah ini bersamamu..
Kuingin kita menyatu..
Dalam kata dan rasa..
Yang tak mungkin dapat terpisahkan..
Karena kutau engkau cinta..
Dan kusadari kuamat cinta..
Karena tanpamu apalah daya..
Jika kau ada di sini..
Izinkanlah kukecup wajahmu..
Agar rindu ini terobati..
Dan pelukku slalu padamu..
Hingga hilang semua gundahku...
Kau kan bahagia bila di sisiku...
Oh..seandainya..
Seandainya saja kau di sini..
Kau kan kulayani layaknya ratu..
Kan kupuja engkau dan kusayangi...
Bisakah aku bayangkan kau hilang??
Tak satupun terpikirkan demikian..
Hanya harap satu hal ini..
Menunggumu hingga kau ada di sini.
Aku Tak Sanggup Meninggalkanmu
"setia waktuku"
Aku rasakan...
Bahwa cobaan itu merasukiku..
Aku meradang dalam kesedihan...
Dan siksa itu bertahan dalam kekelaman..
Engkau merasa jauh..
Dan aku terpaku dalam lamunanku..
Sungguh...
Kutak sanggup menahan perih..
Dada ini sesak tiada nafas...
Engkau seperti hilang dalam hatiku..
Yang biasa jadi nafas hidupku..
Layaknya lepas dari semua dadaku...
Aku tak sanggup meninggalkanmu..
Hanya cuma hasrat keinginan..
Namun jiwa dan raga engkau melakukannya..
Aku menangis dalam kalut..
Dan aku sedih kehilangan kamu...
Tak kuasa aku berkeluh karenamu..
Karena dirimu tlah kuanggap sangat berarti...
Aku rasakan...
Bahwa cobaan itu merasukiku..
Aku meradang dalam kesedihan...
Dan siksa itu bertahan dalam kekelaman..
Engkau merasa jauh..
Dan aku terpaku dalam lamunanku..
Sungguh...
Kutak sanggup menahan perih..
Dada ini sesak tiada nafas...
Engkau seperti hilang dalam hatiku..
Yang biasa jadi nafas hidupku..
Layaknya lepas dari semua dadaku...
Aku tak sanggup meninggalkanmu..
Hanya cuma hasrat keinginan..
Namun jiwa dan raga engkau melakukannya..
Aku menangis dalam kalut..
Dan aku sedih kehilangan kamu...
Tak kuasa aku berkeluh karenamu..
Karena dirimu tlah kuanggap sangat berarti...
Subscribe to:
Posts (Atom)