Monday, October 27, 2008

Kematian Rasa Cinta

“Dari Hati Untuk Jiwa”

Ku yang terus di hianati
Oleh meraka yang tak punya hati
Membuatku mengerti akan kehidupan
Yang selalu berubah mengikuti topan
Dia merusak semua yang di lewatinya
Dan tak memandang baik buruknya
Yang dia tau hanyalah menerjang
Hingga porak poranda
Jiwa ini yang penuh cinta
Telah tersapu beribu kali oleh topan
Hingga tak bisa kembali ke semula
Karena hantaman yang sering itu
Membuat bentuk cinta itu
Menjadi kepingan yang sangat halus
Jiwa yang terluka karena cinta
Harus ku jalani apa adanya
Hidup tanpa cinta karena terluka
Membuatku sangat berhati hati
Akan kejamnya perasaan lalin
Yang sewaktu waktu bisa di tularkan
Lewat virus iblis yang takan ada binasanya

Cintaku terluka lagi

“Dari Hati Untuk Jiwa”

Mengapa diri ini selalu tertimpa
Sebuah panasnya sang bara cinta
Hingga ku tak kuat untuk mengontrolnya
Jiwaku hangus terbakar karena panasnya

Aku yang begitu mencintaimu
Walau kau telah menolakku
Tapi kau terus dekat bersamaku
Tapi kau selalu anggap diri ini adalah sahabat

Kau tak tau perasaan ini
Ku dekat bersamamu dengan penuh harapan
Tapi seperti di samabar petir
Kau selalu dekat saat kau butuh
….oh tidak!
Cintaku terluka lagi karena permainanya
Adakah kau akan meperbaikinya
Dan kau jauhi diriku ini
Tak perlu kau jelaskan
Karena ku tau dalam dirimu punya seribu nama
Pria yang kau taruh untuk kau gantikan

Cinta suciku ternyata sampah buatmu
Tak kukira sekejam ini sebuah harapan
Ku akan pergi dengan puing2 derita
Sejuta makna atas cinta yang terluka

Bedabah

“Dari Hati Untuk Jiwa”

Terkutuklah para iblis
Kau yang selalu tularkan paras hitammu
Hingga merasuk ke semua manusia
Kau menopang pada diri ini dan dia
Bedebah kau iblis…
Kau selalu merasuk jiwa
Untuk menghancurkan jiwa suci ini
Dari hati tulus yang akan terucap
Kau hitamkan hati itu
Hingga gampangya sang mulut untuk melontar
Sebuah kata tak bermakna lembut
Pada akhirnya sebuah angkara murka
Akan terjalin di jiwa lain
Untuk memadati sebuah dendam
Dan sakit hati pada seseorang
Bedebah kau iblis….!!!
Kau kotori juga cintaku yang suci
Dengan penuh kedengkian di sendi pikirku
Hingga ku harus sakit hati karena ini
Semua takan ada yang mampu
Buat hati ini hijau kembali seperti
Musim semi di padang rumput

Hidup Penuh Kebohongan

“Dari Hati Untuk Jiwa”

Sempurnakah dirimu
Hingga kau bebas bohongin diriku
Setiap saat dan setiap ku ingin
Perjanjian satu demi satu kau ingkari
Mengapa dunia ini penuh kebohongan
Ku damba diri ini untuk memadu kasih dengan cinta
Tapi sakit saat ku terima
Cinta yang kau beri ternyata hanya kata kata saja
Tak pernah kau ketahui artinya
Hatiku bagai di jepit dengan besi yang panas
Saat kau memberi satu ucap tapi tak kau tegas
Kau abaikan tanpa kau merasa bersalah
Tertusuk sudah batinku yang terlanjur cinta
Karena kau terus menerus bohongin diri ini
Wahai wanita,,,,,
Taukah yang kudamba seperti apa???
Aku hanya ingin satu dari seribu katamu
Hargailah kejujuranmu dan kebijakanmu
Jika kau ingin di hargainya juga

Pesan Sebuah Akhir Hidup

“Dari Hati Untuk Jiwa”

Tetesan air mataku
Adalah sebuah tanda rasa haru
Layaknya embun pagi nan syandu
Yang menceritakan sebuah melati yang layu

Jika diriku menyaksikan sebuah kenyataan
Diri ini berada pada pinggir api neraka
Sungguh semua akan menjadi penyesalanku
Karena apapun aku harapkan sebuah surga
Yang akan menjdi tempat untuk istirahatku

Dari hati untuk jiwa
Ku serahkan semua pada sang kuasa
Ku tak berdaya pada takdir yang ada
Tertulis nama untukku di buku-Nya
Dan segeralah diriku pulang ke surga

Pesan akhir semua ini ku yakini
Aku dapat memberi yang terbaik untuk semua
Dan di lantunnkan oleh kenangan
Di jauhi oleh keramaian
Di lipat dengan kuat oleh kebenaran
Terus di ulang-ulang dengan penuh impian

Indah Sebelum Ku Pergi

“Dari Hati Untuk Jiwa”

Ku tak tau langkahku akan kemana
Dan seberapa kuat lagi
Sebelum ku pergi
Ingin sekali mata ini melihat
Sebuah cinta yang indah
Seperti halnya ku lihat hijaunya alam ini

Ku masih bisa bernafas hingga detik ini
Dan ku masih menulis sebuah kata ini
Tuk sekedar menghibur hati
Yang telah tiada arti untuk jiwa yang mati

Ku tak tahu apa yang akan ku lakukan
Bila ummurku akan segera berakhir
Ku tak sanggup lagi tuk melangkah
Diri ini sepertinya sangatlah lelah
Tuk membawa sebuah jiwa yang mati

Haruskah ku kabarkan semua ini
Tentang tak berdayanya lagi gerak tubuhku
Yang semakin hari semakin sepi
Dan semakin ku rasakan
Detak jantung yang melemah pada diri ini

Satu inginku sebelum ku pergi
Ku ingin jiwa ini terjaga
Dalam keindahan bahasa
Dan satu andai aku bisa
Aku ingin melihat indahnya cinta

Seperti Melangkah Sendiri

“Dari Hati Untuk Jiwa”

Diri ini selalu terjaga dalam hati
Untuk sekedar menapaki lika liku kehidupan
Walau banyak hal yang menghibur
Diri ini tetap seperti melangkah sendiri

Beribu pilu selalu ada padaku
Yang kutepis dengan semua keadaan
Melemah dalah kondisi yang tak mungkin
Terus ku berjalan sendiri dalam ragu

Kerianganku mampu gugah hati ini
Pada kesadaran yang berujung sepi
Dalam kepanikan akan kehilangan diri
Dan jiwa berkata pada sebuah makna
Hidup yang selalu terasa dalam hati penuh luka
Hingga membuat tubuh ini tak berdaya
Walau ada yang menemani
Yang kurasa, jiwakulah yang telah mati

Berkokok

“Dari Hati Untuk Jiwa”

Hari telah larut malam
Dan akan berganti dengan keadaan
Fajarpun akan tiba sesaat lagi
Dan akan terdengar suara dari balik kamarmu

Saat kau bermimpi
Ingatlah malam telah usai
Segeralah kau laksanakan perintah-Nya
Saat ayam berkokok
Semua tanda untuk kau mengingat-Nya

Kulihat dari beningnya kaca jendela
Awan yang indah memerah
Karena akan sesuatu mentari yang muncul
Dan menggantikan malam dengan siang
Dan kaupun segeralah bangun untuk tugasmu

Belajar Pada Alam

“Dari Hati Untuk Jiwa”

Lihatlah semua kehidupan
Dimana kau akan menemukan angin bertiupan
Kau rasakan kesejukan itu
Hingga perasaanmu membeku

Lihatlah alam ini yang kau idamkan
Untuk sebuah nama kau akan mendapatkan
Sebuah kenyataan yang indah di pikirmu
Dan sebuah kekalan indah di jiwamu

Belajarlah pada alam ini
Kita akan tau banyak akan hal yang dinanti
Dunia yang indah akan kembali
Jika hatimu berkata dan mengitari

Ku suka melihat kehijauan dunia
Kesegaran dan kesejukan udara
Yang selalun membawaku dalam angan
Untuk menikmati bersama gerak tubuhku