Tuesday, January 13, 2009
Syair Cinta Untuk Kekasih
"Kasihku Penyejuk Hatiku"
Sayangku,
kenalilah musim hujan yang basah
dan kemarau yang meranggaskan daun-daun kering
di sepanjang hari dalam dua belas purnama
karena cintaku bersemi di dua musim
kenalilah gelisah angin di antara buluh-buluh bambu
yang meliuk ke kanan dan meliuk ke kiri
yang menggemerisik di antara sunyi
karena ada bisikan tentang gelisahku
ketika senja turun di bukit-bukit tak berpenghuni
ada rona yang dilukiskan pada latar langitnya
merah membara dan kadang-kadang lembayung
kenalilah warnanya yang disapukan dari rinduku
sayangku,
malam-malamku adalah catatan tentang cinta
dinginnya menghangatkan dan memberi aroma rasa
aku jejaki purnama yang tenggelam di antara awan
dan aku ingin terbenam bersama cinta yang kau bawa
Sayangku,
kenalilah musim hujan yang basah
dan kemarau yang meranggaskan daun-daun kering
di sepanjang hari dalam dua belas purnama
karena cintaku bersemi di dua musim
kenalilah gelisah angin di antara buluh-buluh bambu
yang meliuk ke kanan dan meliuk ke kiri
yang menggemerisik di antara sunyi
karena ada bisikan tentang gelisahku
ketika senja turun di bukit-bukit tak berpenghuni
ada rona yang dilukiskan pada latar langitnya
merah membara dan kadang-kadang lembayung
kenalilah warnanya yang disapukan dari rinduku
sayangku,
malam-malamku adalah catatan tentang cinta
dinginnya menghangatkan dan memberi aroma rasa
aku jejaki purnama yang tenggelam di antara awan
dan aku ingin terbenam bersama cinta yang kau bawa
Untukmu Dewiku
"Kasihku Penyejuk Hatiku"
Beberapa kata ingin aku tulis di baris yang bersusun bercahaya ini, dalam setiap metafora jiwa yang bersenandung cinta, dengan nada minor ataupun mayor memetik irama dawai hati. Mungkin tak begitu seindah senja jingga, tak juga semegah atap 7 langit membiru. Namun tak pusing aku pikir apakah sajakku ini indah atau megah, karena engkau adalah terindah dan termegah untukku.
satu bait pertama mengawali jejak cinta yang terpijak di taman surga nirwana, buaian antara alam sadar dan mimpi. ini telah aku rasa kesungguhan Cinta… cinta yang sekian waktu kian menguat di bilik kamar paru dan jantungku, setelah semalam bahkan sepanjang petang terlalui seiringan langkah kakiku untukmu. Sendu dan piluku bahkan tak terhitung jadikan derai tangis, namun itulah yang membuat ijwa semakin tegak untuk mencinta sepenuh segala. karena luka telah mengajarkan padaku untuk tetap menjga cinta ini. . . cinta untukmu sayank….
lalu ucap kata ihlas sepenuh maafku untukmu jika segala yang ada padaku tak pernah sempurna untukmu, karena hakikatku hanyalah lelaki biasa yang tak kekal oleh waktu, lelaki biasa yang ingin mencintaimu sepenuh jiwa yang aku punya…. mungkin selama nafasku terhembus untukmu ada pengertian dan pemahamanku yang krang mampu membuat engkau berharga …. maafku atas semua itu …. maafku atas luka yang sering kali mengoyak jiwa kita hampir terpecah satu sama lain….
dan di bait yang akan menutup tutur gejolak ini aku ingin ucap satu ungkap untumu sayang….
terima kasih atas segala yang engkau berikan untukku…. segalanya yang aku rasakan dan yang telah kita lalui berhari hari dan malam - malam yang indah …. terima kasih sayank engkau jaga cinta ini … terima kasih cinta…. semoga hari esok akan lebih indah untuk kita… semoga aku semakin punya arti juga kamu …. dan semoga cinta ini tidak menjadi letak perbedaan diantara kita …. aku cinta kamu sayank
Beberapa kata ingin aku tulis di baris yang bersusun bercahaya ini, dalam setiap metafora jiwa yang bersenandung cinta, dengan nada minor ataupun mayor memetik irama dawai hati. Mungkin tak begitu seindah senja jingga, tak juga semegah atap 7 langit membiru. Namun tak pusing aku pikir apakah sajakku ini indah atau megah, karena engkau adalah terindah dan termegah untukku.
satu bait pertama mengawali jejak cinta yang terpijak di taman surga nirwana, buaian antara alam sadar dan mimpi. ini telah aku rasa kesungguhan Cinta… cinta yang sekian waktu kian menguat di bilik kamar paru dan jantungku, setelah semalam bahkan sepanjang petang terlalui seiringan langkah kakiku untukmu. Sendu dan piluku bahkan tak terhitung jadikan derai tangis, namun itulah yang membuat ijwa semakin tegak untuk mencinta sepenuh segala. karena luka telah mengajarkan padaku untuk tetap menjga cinta ini. . . cinta untukmu sayank….
lalu ucap kata ihlas sepenuh maafku untukmu jika segala yang ada padaku tak pernah sempurna untukmu, karena hakikatku hanyalah lelaki biasa yang tak kekal oleh waktu, lelaki biasa yang ingin mencintaimu sepenuh jiwa yang aku punya…. mungkin selama nafasku terhembus untukmu ada pengertian dan pemahamanku yang krang mampu membuat engkau berharga …. maafku atas semua itu …. maafku atas luka yang sering kali mengoyak jiwa kita hampir terpecah satu sama lain….
dan di bait yang akan menutup tutur gejolak ini aku ingin ucap satu ungkap untumu sayang….
terima kasih atas segala yang engkau berikan untukku…. segalanya yang aku rasakan dan yang telah kita lalui berhari hari dan malam - malam yang indah …. terima kasih sayank engkau jaga cinta ini … terima kasih cinta…. semoga hari esok akan lebih indah untuk kita… semoga aku semakin punya arti juga kamu …. dan semoga cinta ini tidak menjadi letak perbedaan diantara kita …. aku cinta kamu sayank
Cintaku Dan Do'a ku
"Kasihku Penyejuk Hatiku"
Senantiasa aku abdikan cinta ini untukmu
Membalut sepi yang kerap mendera
Mematri kasih untukmu dan buah hati, kini
Hingga ujung waktu menghadang
Jika yang lain membelah jiwa
Aku pastikan seluruh jiwa dan ragaku milikmu
Karena aku tak mau terpisah olehmu
Terikat bersama dalam ijab selamanya
Masih begitu panjang perjalanan aku dan kamu
‘tuk merenda hari dengan penuh warna
Tertawa dalam suka ataupun menangis dalam duka
Terselimuti tabir keikhlasan dan kesabaran
Menyerahkan segala kisah ini pada-Nya
Karena kita hanya bisa berbuat
Merencanakan semua akan baik-baik saja
Sedang Dia yang memiliki kuasa…menentukan segala
Tak ada pesta bersama ria sepanjang ini
Tapi aku dan kamu tertunduk, hendaknya
Merunduk dalam lafadz do’a
Bersyukur hingga hari ini menjelang
Semoga cinta ini tak henti sepanjang ini
Tapi aku dan kamu tertunduk, hendaknya
Merunduk dalam lafadz do’a
Bersyukur hingga hari ini menjelang
Semoga cinta ini tak henti bersemi
Kesetiaan ini tak bosan mengiringi
Ketabahan tak jua beranjak
Dari kala itu, sekarang, hingga nanti…
Senantiasa aku abdikan cinta ini untukmu
Membalut sepi yang kerap mendera
Mematri kasih untukmu dan buah hati, kini
Hingga ujung waktu menghadang
Jika yang lain membelah jiwa
Aku pastikan seluruh jiwa dan ragaku milikmu
Karena aku tak mau terpisah olehmu
Terikat bersama dalam ijab selamanya
Masih begitu panjang perjalanan aku dan kamu
‘tuk merenda hari dengan penuh warna
Tertawa dalam suka ataupun menangis dalam duka
Terselimuti tabir keikhlasan dan kesabaran
Menyerahkan segala kisah ini pada-Nya
Karena kita hanya bisa berbuat
Merencanakan semua akan baik-baik saja
Sedang Dia yang memiliki kuasa…menentukan segala
Tak ada pesta bersama ria sepanjang ini
Tapi aku dan kamu tertunduk, hendaknya
Merunduk dalam lafadz do’a
Bersyukur hingga hari ini menjelang
Semoga cinta ini tak henti sepanjang ini
Tapi aku dan kamu tertunduk, hendaknya
Merunduk dalam lafadz do’a
Bersyukur hingga hari ini menjelang
Semoga cinta ini tak henti bersemi
Kesetiaan ini tak bosan mengiringi
Ketabahan tak jua beranjak
Dari kala itu, sekarang, hingga nanti…
Indahmu
"Kasihku Penyejuk Hatiku"
Masih jelas tersimpan dalam benakku
Sebait puisi untuk dirimu
Ketika ragaku tak mampu hadir untukmu
Dalam penat dan letih yang iringi langkahku
Saat waktu tak mampu hantarkan jiwa
Tuk temani gelap malammu
Harusnya kau sadar semuanya berlalu
Bila sang waktu hadirkan cinta untukmu
Selagi angan dan cita masih bersama
Arungi mimpi indah berdua
Kan ku tulis sebagai puisi terindah
Untukmu sang dewi yang terindah
Dan di sini ku mulai menepi
Dan di sini ku memulai mimpi
Yang kan beraikan ilusi
Goresan tinta emas siratkan janji
Namamu dalam benakku
Hatimu dalam jiwaku
Dan indahmu dalam puisiku
Masih jelas tersimpan dalam benakku
Sebait puisi untuk dirimu
Ketika ragaku tak mampu hadir untukmu
Dalam penat dan letih yang iringi langkahku
Saat waktu tak mampu hantarkan jiwa
Tuk temani gelap malammu
Harusnya kau sadar semuanya berlalu
Bila sang waktu hadirkan cinta untukmu
Selagi angan dan cita masih bersama
Arungi mimpi indah berdua
Kan ku tulis sebagai puisi terindah
Untukmu sang dewi yang terindah
Dan di sini ku mulai menepi
Dan di sini ku memulai mimpi
Yang kan beraikan ilusi
Goresan tinta emas siratkan janji
Namamu dalam benakku
Hatimu dalam jiwaku
Dan indahmu dalam puisiku
Subscribe to:
Posts (Atom)