Monday, August 18, 2008

Sucikan Dosa Dengan Doa

"setia waktuku"

Lelah hidup yang berujung nista
Tanpa tahu arah dan tujuan
Bila tubuh terbalut oleh dosa
Ia sudikah bersimpuh sasmpai datang kematian

Sudah tulikah telingaku
Suudah butakah mat hatiku
Saat kebenaran datang menghampiriku
Mengapa keburukan yang di cari

Dunia hayalmu hanya alam maya
Indah...senang namun gampang sirna
Sadarkah kau berdiri di alam nyata
Ini milik sang pencipta

Tundukan keningmu di Hariban-Nya
Pejamkanlah matamu di hadapan-Nya

Jangan kau harapkan yang tak pasti
Terpahitkan dan menyakitkan hati
Lepaskan genggaman pengharapan
Warna itu yang ada hanya keburukan

Setiap pertemuan selalu berujung perpisahan
Tak selamanya cinta berujung kebahagiaan
Hanya uluzami yang patut kau puji
Dia maha suci dan murni

Robb-ku bukakan pinntu rahmat-Mu
Matikan sifat buruku
Sucikan dosa dengan doa
Hanya itu yang bisa mengantarku ke surga-Mu
Yang tak pernah terbatas oleh usia
Yang abadi kekal akan sepanjang masa

Cahaya Indah Sang Rembulan

"setia waktuku"

Malam ini ku lihat bulan yang bersinar dengan indahnya
Dan berjuta juta bintang yang bersinar dengan sinar putihnya
Biarkan aku memohon berjuta juta harapan...
Jadikanlah aku sebagai hamabamuyang paling setia dan paling sempurna
Jangan pernah padam cahaya indahmu itu
Jauh di sana aku yang selalu melihatmu
Cahayamu sungguh sangat berharga
Bagi semua insan
Yang sedang di lara candu asmara cinta
Cahaya indahmu sungguh sangat berarti bagiku
Ku mohon padamu...sinarilah sang bunga hatiku
Agar dia dapat merasakan hangatnya cahaya indahmu
Serta salam cinta dan sayangku
Aku tak bisa berbuat apa apa
Jika engkau tak bersinar
Sang rembulan yang indah teruslah bersinar

Sadarku Atas Dosa

"setia waktuku"

Terlalu jauh ku berada dari-Mu
Terlalu dalam jurang yang harus kutempuh
Terlalu takut tuk hadapi takdirku
Terlalu lemah ku menghadapi kenikmatan duniaku

Terlalu lama ku terpesona akan kehidupan dunia
Terlalu terlena janji janji manis yang teringkari
Terlalu picik tuk menghilangkan kesunyian hati
Terlalu naifku percaya dengan apa yang terlihat oleh mata ini
Dan semua sebenarnya bukanlah yang sebenarnya

Aku rapuh dalam kedewasaan yang membabi buta
Aku lengah dengan tidak melihat sesuatu yang bijaksana
Aku btidak mampu menolak keinginan yang berujung dosa
Aku terpuruk dalam himpitan kehampaan yang tak terbendung oleh jiwa
Aku goyah dalam kehidupan yang tak ku tahu lagi apa artinya

Lalu mengapa....
Mengapa aku harus hidup kalau tangan suci-Mu tidak enggan menyapaku
Mengapa ku harus tetap bertahan kalau kau sudah bosan memberiku peringatan
Mengapa ku harus berada dalam dunia ini kalau tak ada lagi yang bisa mengajaku
Ke jalan yang benar...???

Kini ku menyadari atas ketidak sempurnaanku
Menjauh dari-Mu dan melupakan-Mu
Keu selalu ada dimanapun aku berada
Namun aku tak pernah mensyukuri nikmat-Mu

Keluhku, tangisku, kesakitanku, kesedihanku, kebahagiaanku
Telah Kau anugrahkan selalu padaku
Rangkulah aku tuk mendapatkan nikmat yang Hakiki
Tak sebentar...
Raihlah aku agar mata, hati dan jiwa ini
Dapat melihat sesuatu dengan benar...
Tanpa ada satu goresan hitam yang selalu menemaniku
Tiap pagi, siang, dan malam....

Pahami Sebuah Cerita

"setia waktuku"

Ku berdiri di perahu kecilku
Dari kejauhan aku pandangi
Dan ku buka jendela hatiku
Berharap ku temukan dermaga
Tuk berlabuh…
Bersama cintanya ku berlayar jauh
Hingga kedamaian yang akan membuatku menepi
Namun...kadang kuresah
Ku takut ku hanya dapat lautan yang tak bertepi
Yang akan meruntuhkan semangatku
Dan membuatku tersandung
Dalam kekecewaan dan ketidakberdayaan
Tetapi...keresahan itu akan ku anggap
Hanya pecahan pecahan mimpi buruku
Kini...aku akan terbangun
Oleh sang cahaya bulan
Yang selalu mengerti dan memahami
Saat malam tiba yang sepi

Berikan Satu Hati

"setia waktuku"

Kenangan yang terhanyut oleh arus waktu
Yang telah membawanya pergi jauh
Ternyata masih terkunci rapat di sini
Mengapa kenangan itu bagai sebuah pahatan di pohon
Yang kan selalu terukir di ujung waktu
Bagai kristal yang sekali jatuh hanya menyisakan kepingan kepedihan
Dan luka sayatan yang teramat sangat

Oh tuhan hapuskan semua kenangan itu
Seperti ombak-Mu yang Kau hempaskan di pesisir pantai
Menghapus bersih bangunan dari pasir yang telah indah terbangun
Terganti akan isi laut-Mu
Dan biarkan aku mengambil kerang terindah-MU
Kan kutiup dengan penuh harapanku
Hapuskan semua bayangan darin hidupku dari semua langkahku
Karena kini telah hadir seseorang
Dan memintaku mengisi hidupku dengan kasihku
Hingga terbangun sebuah istan cinta di dalam hatiku
Bersama dia

Oh....Tuhan berikan kekuatan-Mu
Agar ku dapat lebih mencintainya seperti aku yang lebih mencintai-Mu
Hingga ku takan pernah bisa berpaling darinya
Dan beriakan satu hati seperti Kau yang hanya memberikan satu hati
Dan biarkan dua hati menjadi satu
Menjadi satu ikatan suci yang takan pernah ternodai
Dan takan pernah terpiusahkan hingga di ujung waktunya

Pesan Cinta

"setia waktuku"

Untuk tumbuh dan berkembang, cinta membutuhkan waktu
Jadi memang tidak mungkin kita mencintai seseorang
Yang tidak ketahuan asal usulnya dengan begitu saja
Cinta tidak pernah menyerang tiba-tiba, tidak juga jatuh dari langit
Cinta datang hanya ketika dua individu telah berhasil melakukan orientasi
Ulang terhadap hidup dan memutuskan untuk memilih
Orang lain sebagai titik fokus baru
Yang mungkin terjadi dalam fenomena”cinta pada pandangan pertama”
Adalah pasangan terserang perasaan saling tertarik
Yang sangat kuat bahkan sampai tergila gila
Kemudian perasaan itu berkembang jadi cinta tanpa menempuh masa jeda
Pada ”cinta pada pandangan pertama”banyak orang benar-benar
Tidak mencintai pasangannya
Melainkan jatuh cinta pada konsepnya sendiri
Sebaliknya dengan orang-orang yang mencintai
Mereka mencintai pasanganya sebagai perasaan yang utuh

Bahagia Melihat Pagi Hari

"setia waktuku"

Taukah engkau bahwa waktu selalu berputar
Meskipun kadang dalam perkelanaanya
Kita sampai singgah di gubuk duka
Namun dunia masih tetap bersinar untukmu
Dan mentari takan pernah padam
Selama kita masih mengharap akan cinta

Hiruplah udara pagi ini
Begitu dalam dan terasa dingin
Begitu padu dengan hangatnya cahaya mentari
Semuanya menjadi indah dan membahagiakan
Karena semua makluk bernyanyi untuk pagi
Penuh semangat tuk menempuh hari hari

Kapan hari merana akan tiba
Selama kita masih merasakan bahagia dunia
Langit biru masih secerah dahulu
Hingga sekarang tak berubah seperti bahagiaku
Ingatlah semua, selama dunia masih utuh
Kesepian itu takan tiada selamanya
Ya...selama ada pengharapan itu...percayalah