Saturday, April 4, 2009

Air Mata Kematian

"Kasihku Penyejuk Hatiku"


Pagi ini, dia telah pergi dengan kebencianya
Air mataku mengalir hingga basahi kedua pipiku
Takan ku larang lagi dia
Takan ku pedulikan lagi dia
Cukup sudah penderitaan ini untuknya
Aku akan berjalan sendiri
Mengarungi beban hidup yang sungguh berat di hati
Mereka bukan siapa siapa untukku
Aku ada di antara cinta itu
Cinta yang akan menyakitkan dirinya
setelah semalam lepas dari ucapanya
ku mengerti bahwa diri ini tak pantas lagi untuknya
Ku telah menyakiti hatinya
Walau ku cinta dia
Tapi diri, jiwa, ego ini tak pantas untuknya
Dan bebankulah ternyata yang paling berat


Sungguh tak kubayangkan jika semua terjadi
Keinginanku yang terakhir kali dalam hidup
Aku ingin jiwa ini berguna untuk yang membutuhkanya
Dan bahagialah diriku jika semua ada

Harapan Cinta Di Pagi Hari

"Kasihku Penyejuk Hatiku"

Sejuknya tiupan angin pagi ini..
Menerpa lamunan ku yg terhampar jauh di alam khayalan ku..
Membuat pandangan hati ku semakin kokoh padamu..
Namun tidak bisa lagi ku rasakan khayalan itu..
Mengapa semua ini begitu menyakitkan untuk ku..?
Saat ini ku hanya ingin selalu berada dekak di sisimu..
Dalam doa ku nanti kau kembali..
Dari kenangan untuk sebuah harapan dgn
Sepenuh Cinta ku
Untuk bercerita dan berbagi canda tawa
Dalam ikatan bahagia untuk hati kita

Malam Misteri

"Kasihku Penyejuk Hatiku"

Ini malam bagai malam misteri
yang Seperti malam-malam sebelumnya
Kulewati hanya untuk memikirkanmu
Kulalui hanya dengan bayangmu
Dan aku ga bisa hidup seperti ini
terpuruk dalam kesakitan hati
Berjuang hanya untuk melewati
Beban yang kian hari kian menumpuk
Aku gila dengan semuanya
Semua kehidupan bagai omong kosong
Hingga malam ini ku masih meratapi penderitaan hati
Diamanakah orang-orang yang ku sayang
Aku sungguh memikirkan kalian untuk datang
Membawa suatu cerita menarik untuk jiwa ini
Sungguh malam yang bergulir saat ini
Aku membutuhkan kalian
Dan tak ingin malam ini menjadi malam misteri

Malam Tanpamu

"Kasihku Penyejuk Hatiku"

Tanpamu..
malam ini terasa sepi sekali.
hanya sesekali suara jangkrik memecah kebisuan.
Kadang nyaring. menyentak lamunanku.
Kadang pilu. menggugah sudut hatiku.
Mengusik segala diamku. Kembalikan kenangan waktu itu.
Saat-saat kau ada bersamaku dengan riangmu.

Krik! Krik!
Suara-suara itu semakin lama makin membahana.
berirama di telingaku.
mengikuti detak-detak jantungku. terasa semakin bernada.
seakan mengajakku melangkah untuk berdansa.
satu... dua... satu.. dua...
aku berdansa. berputar. menari.
dalam irama ilusi. aku semakin asyik bermimpi.

Aku terus menari. terbang. melayang.
sampai menembus gumpalan awan. halus. lembut.
tersentuh oleh ujung-ujung jariku.
putih. biaskan cahaya indah di pelupuk mataku.

Aku terus menari. menghibur diri. mengisi sepi.
mengukir rasa pada hari-hari ini. tanpamu.
aku tenggelam dalam nadaku.
terlarut dalam rangkaian kata-kataku.

Aku terus menari. dan akan tetap menari.
sampai kau datang mengganti.
sampai kau kembali mengusir malam yang sepi.