Thursday, September 4, 2008
Menanti Walau Hati Sakit
"setia waktuku"
Sayang..
Mengapa engkau pergi tinggalkan aku..
Padahal kesudahanku belum pada saatnya..
Apakah gerangan kabarmu di sana..??
Bahagiakah engkau mengukir harimu di sana??
Oh aku tak sanggup melihat senyummu yang dulu..
Air mata yang jatuh membasahi..
Hanya menuliskan luka yang pedih di hati..
Karena cintaku yang dalam dan besar padamu..
Tahukah engkau, setiaku ini membelenggu..??
Hanya bayangan semu itu yang melintas..
Membuat air mataku berceceran..
Karena mengingat kenanganmu, aku terluka..
Engkau katakan sayang..
Engkau peluk aku dalam hangat...
Namun sekejap saja engkau pergi dariku..
Dan tutup lembaran itu hingga kau kembali..
Kuharus tetap bersabar menanti dirimu, sayang..
Sekalipun sakit dan perih menyiksaku..
Tapi yakinku ada untukmu..
Percayaku bahwa engkau kan kembali..
Menghapus air mataku dan membahagiakan daku..
Sayang..
Mengapa engkau pergi tinggalkan aku..
Padahal kesudahanku belum pada saatnya..
Apakah gerangan kabarmu di sana..??
Bahagiakah engkau mengukir harimu di sana??
Oh aku tak sanggup melihat senyummu yang dulu..
Air mata yang jatuh membasahi..
Hanya menuliskan luka yang pedih di hati..
Karena cintaku yang dalam dan besar padamu..
Tahukah engkau, setiaku ini membelenggu..??
Hanya bayangan semu itu yang melintas..
Membuat air mataku berceceran..
Karena mengingat kenanganmu, aku terluka..
Engkau katakan sayang..
Engkau peluk aku dalam hangat...
Namun sekejap saja engkau pergi dariku..
Dan tutup lembaran itu hingga kau kembali..
Kuharus tetap bersabar menanti dirimu, sayang..
Sekalipun sakit dan perih menyiksaku..
Tapi yakinku ada untukmu..
Percayaku bahwa engkau kan kembali..
Menghapus air mataku dan membahagiakan daku..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment