Sunday, November 9, 2008
Bahagiaku Saat Berpuisi
“Dari Hati Untuk Jiwa”
walau harus ku teteskan air mata
setiap ku gores pena untuk sebuah kata
dan menceritakan apa yang sedang terjadi
pada setiap langkah di diri ini
aku bahagia saat menulis
menangis tiada henti
karena saat menulis itulah diriku yang sadar
akan diriku pribadi
cinta itu tak ada lagi di dunia ini
hanya keadaan dan kebutuhan yang mereka cari
aku akan sendiri hingga mati
dengan menyisakan sebuah hati yang penuh cinta
inginku di hari hari terakhir yang ku tunggu
adalah sebuah kepastian yang tulus dari perasaan
tapi tak sedikitpun ku dengar kabar
bahwa cinta itu ada apa adanya
cinta itu ternyata sangatlah langka
dengan ini ku putuskan
aku akan sendiri hingga mati
dan kan ku ukir barisan cerita bagaimana caraku mencinta
dan bagaimana mengisahkan sebuah kesetiaan
karena akulah pemilik cinta yang murni
akulah seorang pecinta sejati
akulah seorang yang setia
dari situ bahagiaku akan ada saat ku duduk di kursi
sambil menulis cerita sehari hariku
walau harus ku teteskan air mata
setiap ku gores pena untuk sebuah kata
dan menceritakan apa yang sedang terjadi
pada setiap langkah di diri ini
aku bahagia saat menulis
menangis tiada henti
karena saat menulis itulah diriku yang sadar
akan diriku pribadi
cinta itu tak ada lagi di dunia ini
hanya keadaan dan kebutuhan yang mereka cari
aku akan sendiri hingga mati
dengan menyisakan sebuah hati yang penuh cinta
inginku di hari hari terakhir yang ku tunggu
adalah sebuah kepastian yang tulus dari perasaan
tapi tak sedikitpun ku dengar kabar
bahwa cinta itu ada apa adanya
cinta itu ternyata sangatlah langka
dengan ini ku putuskan
aku akan sendiri hingga mati
dan kan ku ukir barisan cerita bagaimana caraku mencinta
dan bagaimana mengisahkan sebuah kesetiaan
karena akulah pemilik cinta yang murni
akulah seorang pecinta sejati
akulah seorang yang setia
dari situ bahagiaku akan ada saat ku duduk di kursi
sambil menulis cerita sehari hariku
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment