Tuesday, August 5, 2008
Hari Kemarin, Sekarang, Dan Esok
Hari Kemarin, Sekarang, Dan Esok
Shubuh ini,
Kubuka mataku seirama fajar yang menggelinding menyongsong senja,
begitu pun asaku terlukis dari hari ke hari
mengharap ta'arufmu hingga kini di ujung galah usiaku
yang hampir seperempat abad.
Sukmamu yang melanglang
menjemput sukmaku di sini,
menguatkan tegarku akan kebesaran Illahi.
Tak jauh berbeda nasibku denganmu,
bagaimana mungkin kau bisa mendampingiku
andai saat ini kau tak setegar karang,
bagaimana kau merangkul pundakku
jika saat ini jiwamu hanya serapuh puing-puing yang berserakan....
Sebanyak hitungan nafasmu saat ini,
kau mampu menjaga kesabaranmu,
aku yakin kau pun lebih mampu memeliharanya
karena itu yang akan mengantarkan ta'arufmu padaku.
Jangan pernah berpikir bahwa dirimu hidup sendiri,
karena aku tak pernah bersembunyi,
mungkin Allah masih memisahkan kita sementara waktu
agar kita lebih mampu mendewasakan diri.
Apakah tak cukup bukti akan kesetiaanku?
Lihatlah kerutan hari mengurangi detik demi detik
bilangan usiaku yang entah tinggal berapa,
melukis helai rambut yang mulai berubah warna....
Terima kasih atas do'amu untukku.
Semoga Allah senantiasa menjaga kesabaran di hati kita,
menyempurnakan setengah dien kita, dalam ridho dan cinta kasih-Nya.
Aamiin ya rabbal aalamiin.
Shubuh ini,
Kubuka mataku seirama fajar yang menggelinding menyongsong senja,
begitu pun asaku terlukis dari hari ke hari
mengharap ta'arufmu hingga kini di ujung galah usiaku
yang hampir seperempat abad.
Sukmamu yang melanglang
menjemput sukmaku di sini,
menguatkan tegarku akan kebesaran Illahi.
Tak jauh berbeda nasibku denganmu,
bagaimana mungkin kau bisa mendampingiku
andai saat ini kau tak setegar karang,
bagaimana kau merangkul pundakku
jika saat ini jiwamu hanya serapuh puing-puing yang berserakan....
Sebanyak hitungan nafasmu saat ini,
kau mampu menjaga kesabaranmu,
aku yakin kau pun lebih mampu memeliharanya
karena itu yang akan mengantarkan ta'arufmu padaku.
Jangan pernah berpikir bahwa dirimu hidup sendiri,
karena aku tak pernah bersembunyi,
mungkin Allah masih memisahkan kita sementara waktu
agar kita lebih mampu mendewasakan diri.
Apakah tak cukup bukti akan kesetiaanku?
Lihatlah kerutan hari mengurangi detik demi detik
bilangan usiaku yang entah tinggal berapa,
melukis helai rambut yang mulai berubah warna....
Terima kasih atas do'amu untukku.
Semoga Allah senantiasa menjaga kesabaran di hati kita,
menyempurnakan setengah dien kita, dalam ridho dan cinta kasih-Nya.
Aamiin ya rabbal aalamiin.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment