Sunday, August 10, 2008
Kehancuran Hatiku
“setia waktuku”
Terkubur dalam sejuta pilu
Terpendam dalam sakitnya kalbu…
Tak ada yang pernah mengerti
Termasuk dirimu....
Kini ku tinggal dalam puing-puing kehancuran hatiku
Tak pernah ada yang mempedulikanku
Termasuk cintaku padamu
Kumohon kau mengerti
Betapa aku sangat mencintaimu
Kumohon kau mau mendengarkan aku
Betapa perihnya aku saat kau meninggalkanku
Di setiap malam dalam tidurku
Hanya isak tangis kesedihanku yang selalu menyelimutiku
Hanya kesunyian malam yang selalu menyettaiku seakan mengerti
Akan kesedihan hatiku
Terangnya bintang-bintang dan redupnya cahaya bulan
Kuanggap sebagai sahabat yang selalu menghiburku
Di dalam
Kegundahan jiwaku
Kenapa harus aku yang mengalami semua ini???
Tak ada satupun kebahagiaan yang dapat kurasakan selama ini
Hanya luka dan air mata yang yang selalu menghiasi dalam heningku
Kuingin ada yang mau mengerti aku betapa sakitnya aku
Tanpa ada seorangpun yang mau menemaniku
Kini hanya di dalam puisi hariku, kutuangkan segenap kegelisahanku
Kedalam barisan barisan kata yang terucap dari lubuk hatiku
Ku tak tau apa yang harus ku perbuat....
Dan kutak tau apa yang harus kulakukan
Aku hanya mampu tuk berkata
”kenapa hatiku begitu hancur”
Terkubur dalam sejuta pilu
Terpendam dalam sakitnya kalbu…
Tak ada yang pernah mengerti
Termasuk dirimu....
Kini ku tinggal dalam puing-puing kehancuran hatiku
Tak pernah ada yang mempedulikanku
Termasuk cintaku padamu
Kumohon kau mengerti
Betapa aku sangat mencintaimu
Kumohon kau mau mendengarkan aku
Betapa perihnya aku saat kau meninggalkanku
Di setiap malam dalam tidurku
Hanya isak tangis kesedihanku yang selalu menyelimutiku
Hanya kesunyian malam yang selalu menyettaiku seakan mengerti
Akan kesedihan hatiku
Terangnya bintang-bintang dan redupnya cahaya bulan
Kuanggap sebagai sahabat yang selalu menghiburku
Di dalam
Kegundahan jiwaku
Kenapa harus aku yang mengalami semua ini???
Tak ada satupun kebahagiaan yang dapat kurasakan selama ini
Hanya luka dan air mata yang yang selalu menghiasi dalam heningku
Kuingin ada yang mau mengerti aku betapa sakitnya aku
Tanpa ada seorangpun yang mau menemaniku
Kini hanya di dalam puisi hariku, kutuangkan segenap kegelisahanku
Kedalam barisan barisan kata yang terucap dari lubuk hatiku
Ku tak tau apa yang harus ku perbuat....
Dan kutak tau apa yang harus kulakukan
Aku hanya mampu tuk berkata
”kenapa hatiku begitu hancur”
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment