Sunday, August 10, 2008
Kumenangis Karena Cinta
“setia waktuku”
Siapapun jua yang telah merasakan cinta..
Tak ingin duka dan luka melandanya..
Hubungan yang telah terbungkus erat..
Tak mungkin hancur begitu saja..
Karena topan yang kencang menghempasnya..
Siapakah? Siapakah gerangan yang mau..
Jika semua yang tlah tercipta..
Musnah seketika karena penghiantan..
Musnah seketika karena kepalsuan..
Musnah seketika karena ketidaksetiaan..
Kenapa itu harus terjadi???
Di kala kita mengharapkan hujan turun..
Kekeringan menyengat hati tiada henti..
Kutakkan mampu hadapi semua..
Jika kukehilangan sedikit cinta saja..
Bila hati terkasih lari daripadaku..
Dukaku pecah tiada sisa..
Dan anganku sirna bagaikan kabut..
Kutak mau dan takkan pernah menginginkan..
Siapapun engkau pencintanya..
Tak mungkin mampu bila bagian dari hati kita..
Pergi dan lari dari tempat peraduannya...
Begitupun jua kematian yang memisahkan..
Hanya tertawa saja pabila lihat kita..
Meneteskan air mata demi seorang yang kita cinta.
Hanya Engkaulah Tuhan yang tau..
Kapan saatnya kau merenggutnya..
Dan kapan Engkau turunkan dia di hatiku...
Janganlah Engkau buat tangis ini terlalu lama..
Hapuskan air mata, dan hibur aku dengan kasihmu...
Supaya dalam kesedihanpun, cinta itu tak terasa hilang..
Meski kutelah kehilangan dia yang aku cintai..
Siapapun jua yang telah merasakan cinta..
Tak ingin duka dan luka melandanya..
Hubungan yang telah terbungkus erat..
Tak mungkin hancur begitu saja..
Karena topan yang kencang menghempasnya..
Siapakah? Siapakah gerangan yang mau..
Jika semua yang tlah tercipta..
Musnah seketika karena penghiantan..
Musnah seketika karena kepalsuan..
Musnah seketika karena ketidaksetiaan..
Kenapa itu harus terjadi???
Di kala kita mengharapkan hujan turun..
Kekeringan menyengat hati tiada henti..
Kutakkan mampu hadapi semua..
Jika kukehilangan sedikit cinta saja..
Bila hati terkasih lari daripadaku..
Dukaku pecah tiada sisa..
Dan anganku sirna bagaikan kabut..
Kutak mau dan takkan pernah menginginkan..
Siapapun engkau pencintanya..
Tak mungkin mampu bila bagian dari hati kita..
Pergi dan lari dari tempat peraduannya...
Begitupun jua kematian yang memisahkan..
Hanya tertawa saja pabila lihat kita..
Meneteskan air mata demi seorang yang kita cinta.
Hanya Engkaulah Tuhan yang tau..
Kapan saatnya kau merenggutnya..
Dan kapan Engkau turunkan dia di hatiku...
Janganlah Engkau buat tangis ini terlalu lama..
Hapuskan air mata, dan hibur aku dengan kasihmu...
Supaya dalam kesedihanpun, cinta itu tak terasa hilang..
Meski kutelah kehilangan dia yang aku cintai..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment